sobatku...

0 komentar

Sobat kau adalah sahabat dekatku,
Sobat kau yang telah menemaniku saat senang maupun sedih,
Sobat kau yang memberi dukungan untuk aku slalu maju terus,
bagaimanapun keadaanku kau slalu membantuku,
Tapi sayang kita tidak bisa dekat terus,
Karna kita dibatasi oleh waktu dan kita akan disibukkan dengan pekerjaan kita,
walau begitu tapi bagi kita itu bukanlah halangan ataupun masalah
dengan begitulah kita menjadi orang yang saling merngerti apa arti persahabatan kita.

OLAHRAGA BELADIRI

0 komentar

Perisai Diri merupakan salah satu organisasi olahraga beladiri yang menjadi anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Perisai Diri menjadi salah satu dari sepuluh perguruan silat yang mendapat predikat Perguruan Historis karena mempunyai peran besar dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya IPSI.
Perisai Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum R.M Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro.
Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Pesilat diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien, baik tangan kosong maupun dengan senjata. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar yang mana menghasilkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera".

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

0 komentar

Tujuan program keahlian Teknik Gambar Bangunan membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
  1. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang perencanaan gambar bangunan secara mandiri atau wirausaha.
  2. Mengembangkan pelayanan sebagai teknisi bidang perencanaan gambar bangunan yang ada di dunia usaha dan dunia industri.
  3. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang perencanaan gambar bangunan yang profesional.

Adapun materi produktif yang dipelajari :
  • Gambar Teknik Dasar
  • Gambar Konstruksi Batu Beton
  • Gambar Konstruksi Lantai
  • Gambar Proyeksi Bangunan
  • Autocad Dasar
  • Gambar Konstruksi Kusen
  • Gambar Konstruksi Penutup Atap
  • Menggambar Bangunan Gedung dan Dokumen Proyek
  • Autocad Lanjut
  • Gambar Konstruksi Beton
  • Gambar Konstruksi Tangga
  • Gambar Konstruksi Jalan dan Jembatan
  • Gambar Konstruksi Saluran Air
  • Praktek Dasar

Politik

0 komentar

Pertemuan Dewan Pembina dan Kehormatan Demokrat tak Bahas Nasib Anas

Selasa, 24 Januari 2012 23:44 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Pertemuan dewan pembina dan dewan kehormatan Partai Demokrat hanya membahas masalah rutin, tanpa secara khusus membicarakan kasus korupsi wisma Atlet Sea Games yang menyeret nama Ketua Umum Anas Urbaningrum.

Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Andi Mallarangeng usai pertemuan di kediaman pribadi Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Selasa malam, mengatakan dewan pembina hanya menyampaikan pandangan kepada Yudhoyono tentang berbagai persoalan yang dihadapi Partai Demokrat saat ini.

Selain itu, lanjut dia, pertemuan juga membahas tentang berbagai langkah ke depan yang harus diambil oleh Partai Demokrat. "Kita hanya membicarakan umum mengenai persoalan yang akhir-akhir ini dihadapi Partai Demokrat. Dan upaya bersama kita untuk memajukan Partai Demokrat ke depan," ujarnya.

Menurut dia, Partai Demokrat tidak boleh tertinggal dari partai-partai lain yang sudah siap melangkah maju ke depan. "Dewan pembina membicarakan hal umum yang strategis lalu menyampaikannya kepada ketua," kata Andi.

Dalam pertemuan bersifat rutin itu, Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina hanya menyampaikan langkah-langkah ke depan yang harus ditempuh oleh Partai Demokrat dan juga menyinggung soal kaderisasi. Pertemuan berlangsung sekitar tiga jam itu dihadiri antara lain oleh Syarief Hasan, Jero wacik, Amir Syamsuddin, dan EE Mangindaan.

Teknologi

0 komentar

          Ponsel Android "Manis" dari Jepang

Saat  ini Jepang juga sedang keranjinan Android, KDDI (operator kedua terbesar di Jepang) menyiapkan lima produk Android terbaru. Salah satunya ponsel Android dengan desain "manis" dan warna-warni ini.

Ponsel tersebut dihadirkan dengan nama Infobar C01. Jangan tertipu dengan namanya yang "kaku nan resmi" itu, ponsel ini punya tampilan yang "manis". Dari tampak fisik saja, Infobar C01 memiliki keypad dengan warna selang-seling ala papan catur atau anyaman.
Pilihan warnanya cukup beragam, mulai dari yang hitam-putih, merah-putih-biru, dan kuning-putih-kelabu. Ya, sekilas, bagai merekatkan permen warna-warni di atas sebuah ponsel.

Lebih dalam, Infobar menarik karena memiliki user interface Android yang dipermak. Dari foto-foto yang ditampilkan TechCrunch, tampak antarmuka tile pada Infobar yang unik.

Ponsel ini menggunakan Android 2.3 sebagai dasarnya. Ia akan muncul di Jepang pada Februari 2012.

Berikut adalah beberapa spesifikasi ponsel ini:
  • Layar 3,2 inci (854 x 480 piksel)
  • Fungsi e-wallet
  • Digital TV Tunner
  • Infrared
  • USB, MicroSDHC ports
  • Bluetooth 3.0 +EDR
  • Wi-Fi
  • CDMA/GSM/GPRS
  • Dimensi 130 x 53 x 12,3 milimeter
  • Berat 106 gram.

Pendidikan

0 komentar

Guru, elemen yang terlupakan

Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru...yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan...atau apapun. Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum.

Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan...Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar...sisanya, masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.

Guru, digugu dan ditiru....Masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid saja sedikit yang menghargai gurunya...sedemikian juga pemerintah. banyak yang memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tak bakal ada yang namanya Habibi.